Translate

Saturday 15 August 2015

Cara Seleksi Rambut

Selamat Pagi.... Sahabat !!!

berikut saya berikan rekomendasi untuk para pecinta fotografi dalam proses editing bagian rambut, dimana tutorial ini saya ambil dari video nya Fotografi Desain - tutorial ini sangat bagus menurut saya, sehingga suatu kebanggaan buat saya untuk mensharekan video ini, dan langsung saja cek videonya sekarang juga.




semoga bermanfaat..

Saturday 8 August 2015

Cara Memutihkan Wajah



Selamat Pagi, Sahabat Blogger....

Pada kesempatan pagi hari ini, saya ingin berbagi tentang apa yang sudah menjadi pegangan saya dalam hal edit mengedit mulai dari yang standart dulu, yap !!! memutihkan wajah !!! Banyak orang menilai terutama pelanggan yang selalu melihat wajah nya terlebih dahulu disaat dia melihat hasil bidikan yang kita sodorkan. jadi sangatlah tidak elok jika kita tidak bisa memanfaatkan aplikasi editing dalam tutorial kali ini Photoshop yang notabene terlengkap dari segi tools dan aplikasi pluginnya.

Ok... Langsung saja saya beri video rekomendasi untuk anda pecinta fotografi yang sengaja saya ambil dari chanellnya mas Dimas Santabudi (disini saya baru bisa memberi refrensi karena keterbatasan aplikasi saya di laptop saya) yang pastinya sangat mudah dan keren, biar ga kebanyakan ngoceh, simak saja videonya dibawah ini.



Demikian, semoga tutorial diatas dari bang Dimas sangat membantu, dan pastinya akan saya share beberapa refrensi desain editing yang menjadi kiblat saya waktu belajar editing.

salam Blogger......






Tuesday 30 June 2015

Apa Itu Focal Length ?

Apa focal length, banyak fotografer yang bertanya tentang itu, dan Focal Length adalah berapa panjang lensa Anda, benar? Hehehe

Ada cara lebih gampang untuk memahami focal length atau saya sebut dengan panjang focus dari hanya sekedar mengetahui kisaran angka. Dalam artikel ini kita akan menjawab beberapa pertanyaan umum fotografer masih sekitar panjang fokus, serta membandingkan efek lensa yang “sama” tetapi bisa menghasilkan hal yang berbeda .

Bertentangan dengan kepercayaan umum, panjang fokus bukanlah ukuran seberapa panjang atau pendek lensa secara fisik, tetapi jarak dalam milimeter dari pusat optik lensa ke sensor pencitraan saat lensa difokuskan pada titik tertentu.

Sangat membingungkan bicara soal hukum fisika, tetapi lebih mudah untuk memikirkan cara di mana focal length mempengaruhi ukuran gambar. Kamera dengan sensor full-frame, misalnya, lensa standar (yang memberikan perspektif yang mirip dengan mata manusia) adalah 50mm.

Lensa dengan panjang fokus kurang dari 50mm disebut sebagai lensa dengan sudut pandang lebar - hanya karena mereka memiliki sudut pandang yang lebih luas. Lensa dengan panjang fokus lebih besar dari 50mm dikenal sebagai telephotos, dan ini menawarkan pembesaran lebih besar berkat sudut mereka jauh lebih sempit dari pandangan.

Pada dasarnya, sudut pandang adalah jumlah adegan yang lensa dapat ditangkap untuk dibawa ke sensor, tentunya sudut tersebut diukur dalam derajat. Misalnya, lensa fisheye dapat menawarkan sudut pandang sangat luas hingga 180 ° , artinya dapat menangkap segala sesuatu di depannya (dan untuk setiap sisi). Sebuah lensa 200mm, di sisi lain, akan menawarkan sudut jauh lebih sempit pandang 12,3 °. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengisi frame dengan jumlah jauh lebih kecil dari adegan yang Anda mencoba untuk ambil gambarnya.



Anda menyebutkan 'full frame' sensor sebelumnya. Mengapa itu relevan?


Sensor full-frame mendapatkan nama mereka karena, di 36x24mm, mereka memiliki dimensi mirip dengan frame film 35mm. Ini berarti bahwa mereka menangkap sudut pandang penuh yang ditawarkan oleh lensa yang telah dirancang untuk sebuah film atau full-frame kamera.
Jadi lensa zoom 75-300mm dipasang pada full-frame DSLR seperti Canon EOS 5D Mark III atau Nikon D800 menawarkan focal length yang sebenarnya dari lensa 75-300mm.

Namun, sebagian besar kamera memiliki sensor yang secara signifikan lebih kecil dari full-frame.

Akibatnya, mereka terkena area yang lebih kecil dari gambar yang diproyeksikan oleh lensa, dan alasan ini dikenal sebagai 'Crop' sensor - meskipun mereka tidak benar-benar cropping gambar, mereka hanya menangkap area yang lebih kecil dari adegan di pusat lensa.


Apakah ini membuat perbedaan untuk bagaimana saya mengambil gambar?


Ya itu tidak. Menggunakan lensa yang sama pada jarak yang sama dari subjek, kamera Crop Sensor akan menangkap sudut pandang sempit daripada disaat kita menggunakan kamera full-frame.
Ini bisa menjadi masalah ketika memotret lanskap dengan lensa wide-angle, karena Anda tidak akan bisa mendapatkan banyak adegan dalam gambar (setidaknya, bukan tanpa bergerak lebih jauh dan membuat segalanya lebih kecil dalam gambar).



Di sisi lain, itu kabar baik bagi fotografer satwa liar, dengan hewan dan burung muncul lebih besar dalam bingkai berkat peningkatan panjang fokus efektif. Apa panjang fokus? Segala sesuatu yang Anda perlu tahu tentang menggunakan lensa se-kreatif mungkin

Apa yang Anda maksud dengan panjang fokus efektif?

Anda akan melihat istilah ini, atau yang lebih sering digunakan '35mm setara panjang fokus', tercantum dalam spesifikasi lensa tersebut.

Ini memberikan ukuran standar yang lensa dan kamera kombinasikan dan ,mempengaruhi hasil yang berbeda dan dapat dibandingkan, dan itu dihitung dengan mengambil panjang fokus lensa dan mengalikannya dengan faktor sensor yang tertanam di kamera Anda.

Misalnya, micro four thirds sensor yang digunakan di kamera Olympus PEN sekitar setengah ukuran sensor full-frame. Ini berarti bahwa subjek akan muncul dua kali lebih besar dalam bingkai ketika ditembak pada PEN. untuk mendapatkan perbesaran yang sama untuk subjek menggunakan full-frame kamera 35mm, Anda akan membutuhkan lensa dengan dua panjang fokus.

APS-C sensor ditemukan di sebagian besar SLR yang sedikit lebih besar dari micro four thirds, tetapi mereka masih menangkap area yang lebih kecil daripada full-frame; Canon DSLR memiliki crop factor dari x1.6, sementara tubuh kamera Nikon lebih dekat dengan x1.5.

Jadi, lensa 75-300mm menjadi lensa 120-480mm bila digunakan pada kamera seperti Canon EOS 650D?

Dalam hal panjang fokus efektif, ya. Tapi lensa 75-300mm masih lensa 75-300mm, apakah itu melekat di kamera crop-sensor atau full-frame.

Perspektif adalah konstan, seperti pembesaran gambar - semua yang berubah hanyalah sudut pandang. sehingga untuk mengatasi masalah ini, produsen juga membuat berbagai teknologi lensa (khusus Digital bersensor APS-C).

Apa lensa digital?

Ini adalah lensa yang telah dirancang untuk bekerja pada kamera cropped-sensor. Sebuah crop factor masih harus diterapkan untuk tiba di focal length efektif mereka, tapi mereka lebih kecil dan (biasanya) lebih lebar dari 35mm lensa full-frame.



Jadi lensa digital 10-20mm memberikan panjang fokus efektif sekitar 16-35mm (10-20mm x 1,6 atau 1,5, tergantung pada model kamera). Lensa digital tidak kompatibel dengan tubuh full-frame, karena mereka tidak dapat menghasilkan gambar yang cukup besar untuk mengisi sensor yang lebih besar

Ok, sampai disini dulu, semoga artikel saya kali ini tentang Focal Length sangat membantu dan bisa menjelaskan secara detail kepada Anda pembaca.






Tuesday 12 May 2015

Mengenal Perbedaan Jenis Kamera Full Frame dengan Kamera APS-C



Selamat pagi sahabat blogger, apa kabar ??? ya tentu saya berharap kalian semua baik dan bisa lanjutkan membaca artikel saya kali ini tentang perbedaan kamera denga sensor full frame dan sensor APS-C yang sengaja saya kutip dari mas tommy dalam blognya Tommyvotograph.wordpress.com. Langsung saja kita bahas…

Sensor pada kamera analog menggunakan negatif film berukuran 35mm. Seiring merambahnya digitalisasi di dunia fotografi, sensor analog pun ditinggalkan dan digantikan sensor digital. Semua perangkat digital fotografi mulai dari kamera DSLR, kamera poket, bahkan kamera ponsel memiliki ukuran sensornya masing-masing. Sensor digital ini ada yang seukuran dengan negatif film 35mm yang disebut kamera Full frame. Namun ukuran kamera yang beragam dan untuk menekan biaya produksi sensor digital pun diperkecil. Sensor APS-C misalnya yang ukurannya lebih kecil dari sensor Full frame.

Lalu apa saja perbedaan antara kamera dengan sensor full frame, APS-C atau sensor pada perangkat digital fotografi lainnya…? Perhatikan 2 gambar berikut ini!






Full frame : Nikon D4, Nikon D800, Nikon D600, Nikon D610, Canon 1D Mark III, Canon 5D Mark III, Sony Alpha 99.

APS-C 1.5x : Nikon D5200, Nikon D3200, Nikon D7100, Pentax K5, Sony Alpha 77

APS-C 1.6x : Canon 1100D, Canon 700D, Canon 70D

Crop factor sangat berpengaruh pada hal teknis pada hasil sebuah kamera. Itulah alasan mengapa kamera full frame jauh lebih mahal. Crop factor akan mempengaruhi fical length, ISO & ruang tajam pada sebuah kamera.

Kelebihan kamera Fullframe :


1. Focal Length lebih lebar

Untuk penjelasan lebih detail mengenai focal length, teman-teman bisa membaca artikelà Memahami Focal Length. Selain kamera, lensa DSLR pun memiliki 2 tipe, yaitu tipe fullframe (FX pada Nikon, EF pada Canon) dan non-full frame-nya (DX pada Nikon, EF-S pada Canon). Dan perlu diingat bahwa kamera fullframe hanya bisa menggunakan lensa fullframe saja! Para fotografer lansekap lebih suka menggunakan kamera full frame karena cakupan focal length-nya yang lebih lebar. Mengapa demikian..? Misalnya sebuah kamera full frame (misal, D800) dipasangkan dengan lensa Nikon AF-S 24-70mm FX maka zoom yang dihasilkan adalah murni 24-70mm. Sedangkan jika sebuah lensa Nikon AF 24-70mm FX dipasangkan dengan Nikon D7100 rentang zoom (focal length) yang dihasilkan ialah focal length X crop factor yang akan merubah nilai rentang zoom lensa tersebut menjadi 36-105mm (24-70mm x 1,5).

2. Lebih peka terhadap cahaya

Karena sensornya yang lebih besar maka daya tampung cahayanya pun lebih banyak. Hal ini membuat dalam kondisi gelap kamera full frame masih memiliki kepekaan dari pada kamera crop factor.

3. Noise lebih rendah

Seperti yang sudah diterangkan diatas, karena sensornya yang besar dan lebih peka terhadap cahaya maka penggunaan ISO bisa lebih kecil daripada kamera non-full frame. Misalnya dalam kondisi ruangan yang gelap digunakan kamera full frame dengan ISO 600 dan kamera APS-C dengan ISO 600, tentu noise yang dihasilkan lebih sedikit dan lebih terang (karena peka cahaya) kamera bersensor full frame. Karena sensornya yang lebih besar,

4. Ruang tajam lebih sempit

Jika teman-teman menginginkan ruang tajam (depth of field) yang sempit maka berkat sensor yang lebih besar ruang tajam yang didapat juga semakin sempit. Sangat cocok untuk mendapatkan bokeh.

Kelebihan kamera APS-C


1.Harga lebih murah

Karena sensor merupakan hal paling mahal dalam sebuah kamera digital ukuran sensor yang semakin kecil tentu akan mengurangi biaya produksi yang membuat harga semakin murah.

2. Rentang zoom lebih tinggi (tele)

Berkebalikan dengan lensa full frame yang cocok untuk memotret wide, kamera APS-C memiliki zoom yang lebih tinggi. Masih menggunakan rumus yang sama, focal length x sensor. Misal, kamera Nikon D7100 dipasangkan dengan lensa AF-S 70-200mm FX maka zoom yang akan dihasilkan ialah 1.5x-nya yaitu 105-300mm. Bahkan para fotografer olahraga yang menggunakan kamera APS-C karena rentang zoom-nya yang lebih panjang daripada kamera full frame.

3. Ukuran lebih ringkas

Hal ini juga disebabkan karena ukuran sensornya yang lebih mini.

4. Bisa menggunakan lensa fullframe

Jika kamera full frame hanya bisa dipasangkan dengan lensa full frame, hal ini tidak berlaku dengan kamera ber-crop-factor. Kamera APS-C dapat memakai baik itu lensa full frame atau lensa APS-C. Lensa full frame dianggap lebih tajam & berkualitas dibanding dengan APS-C, misal, seluruh lensa ser Luxury Canon ialah lensa EF.


Serupa tapi tak sama. Antara Canon 6D dan 70D yang ukurannya nyaris sama namun sensornya berbeda. Perhatikan, sensor fullframe pada 6D (berbentuk kotak) jauh lebih besar daripada APS-C.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...